Daarut Tarmizi Gelar Wisuda Terjemah Al-Qur'an 30 Juz dan Sertifikasi Guru Tahfizh

Daarut Tarmizi Gelar Wisuda Terjemah Al-Qur'an 30 Juz dan Sertifikasi Guru Tahfizh

Kadudampit, Sukabumi, 16/11, Pondok Pesantren Daarut Tarmizi menggelar
acara tasyakuran khatam Terjemah Al-Qur’an 30 Juz. Acara yang berlangsung di
pesantren ini dihadiri oleh para tamu kehormatan, wali santri, serta masyarakat
setempat. Momentum penuh rasa syukur ini menjadi ajang perayaan atas
keberhasilan para santri dan pengakuan terhadap dedikasi para guru. 

Acara ini turut dihadiri oleh jajaran pengurus Yayasan Daarut Tarmizi
Indonesia, Ketua MUI Kecamatan Kadudampit, Kepala KUA, Ketua MUI Kabupaten
Sukabumi bagian Fatwa, Ketua DMI, serta pimpinan lembaga agama lainnya. Dalam
acara tersebut, 26 santri dinyatakan lulus pembelajaran Terjemah Al-Qur’an 30
Juz dengan metode Tamyiz, yang mempermudah mereka memahami bahasa Arab,
menghafal Al-Qur’an, serta mentadabburinya. 

Acara dimulai dengan pembacaan Surah Ar-Rahman secara bersama, dipimpin
oleh Pengasuh Pondok Pesantren Daarut Tarmizi, Ustadz Muhammad Nasihin
Karimullah, M.Pd. Dilanjutkan dengan lagu Indonesia Raya dan tilawah Al-Qur’an
oleh Hadid, seorang santri asal NTT, yang menjadi pembuka resmi
tasyakuran. 

Selain perayaan khatam, acara ini juga menampilkan berbagai bakat seni para
santri, seperti hadroh, puisi, sholawat, dan nyanyian. Penampilan ini
menggambarkan keseimbangan antara pembelajaran akademik dan pengembangan
kreativitas di pesantren. 

Dalam sambutannya, Ust. Dr. H. Tarmizi As Shidiq, M.Ag., menyampaikan rasa
syukur atas pencapaian santri. Beliau menjelaskan bahwa program Terjemah
Al-Qur’an 30 Juz dirancang untuk mempermudah santri memahami Al-Qur’an secara
menyeluruh. 

"Alhamdulillah, dalam tiga bulan, santri kami telah mengkhatamkan
Terjemah Al-Qur’an 30 Juz. Mereka mampu menerjemahkan ayat per ayat dengan
baik," ungkapnya. 

Acara ini juga menjadi momen bersejarah dengan penyerahan sertifikasi
pendirian pondok pesantren oleh Kepala KUA Kadudampit, Drs. H. Dadin. Dalam
sambutannya, beliau mengapresiasi kemajuan Pondok Pesantren Daarut Tarmizi dan
berharap pesantren ini menjadi pilihan utama masyarakat dalam menuntut ilmu
agama. 

Bagian lain dari acara ini adalah pemberian sertifikasi guru tahfizh oleh
Dr. KH. Muhammad Nur Hayyid, M.M., atau yang akrab disapa Gus Hayyid, salah
satu narasumber program “Damai Indonesiaku” TV One dan Komisioner BNSP.
Sebanyak 8 asaatidz dan santri Daarut Tarmizi menerima sertifikasi yang diakui
negara ini. Ust. Tarmizi As Shidiq menambahkan, santri penghafal Al-Qur’an di
Daarut Tarmizi juga akan menerima sertifikat sanad dari Markaz Tahfizh Daarul
Qur’an dan sertifikat dari BNSP, yang dapat menunjang mereka dalam berkarya,
melanjutkan pendidikan, atau memasuki dunia kerja. 

Gus Hayyid turut memberikan tausiah bertema keutamaan Al-Qur’an, menegaskan
bahwa Al-Qur’an adalah teman sejati yang akan menjadi penolong di akhirat.
Meski hujan deras, para tamu tetap antusias mengikuti tausiah hingga acara
selesai. 

Kebanggaan terlihat dari para wali santri yang hadir, "Alhamdulillah,
anak saya banyak berubah. Ia lebih mandiri, sopan, dan kini mampu membaca serta
memahami terjemahan Al-Qur’an," ujar Imas, salah satu wali santri penuh
haru. Wali santri lainnya, dari  wali
santri Adibah dan Djenar, juga menyampaikan apresiasi kepada para ustadz dan
ustadzah. 

"Kami sangat bersyukur atas bimbingan yang diberikan. Pondok ini luar
biasa. Anak-anak kami kini memahami Al-Qur’an, ini pencapaian yang sangat
berharga," tuturnya. 























Acara ditutup dengan doa yang dipimpin Gus Hayyid. Dalam pesannya, ia
menegaskan bahwa tasyakuran ini bukan sekadar selebrasi, tetapi juga inspirasi
bagi masyarakat untuk terus memuliakan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup.