Perjalanan Santri dari Timur Indonesia ke Daarut Tarmizi
- Home
- Artikel Detail
Perjalanan Santri dari Timur Indonesia ke Daarut Tarmizi
Hidup jauh dari tanah kelahiran menjadi hal lumrah bagi kebanyakan santri dalam menuntut ilmu. Meskipun harus merantau ke luar pulau, tak menjadi alasan bagi mereka untuk menggapai impian. Selain dituntut hidup mandiri, setiap santri juga harus memiliki niat dan tekad yang kuat dalam melangkahkan kaki demi menjemput harapan-harapan mereka.
Hal itulah yang dirasakan oleh 13 Santri Pondok Pesatren Daarut Tarmizi yang rela meninggalkan kampung halaman demi menjadi generasi Qur’ani sekaligus ahli IT.
Mereka terdiri dari 6 santri yang berasal dari Flores, Prov. Nusa Tenggara Timur (NTT), 2 santri dari Rokan Hilir, Prov. Riau, 1 santri dari Kalimantan Tengah, 1 santri dari Bekasi, dan 1 santri dari Tangerang.
Perjalanan mereka dimulai dari Desa Lohayong di ujung timur Indonesia pada Jum’at siang, 7 Juli 2023 menuju Kec.Larantuka, Ibukota Flores Timur menggunakan kapal ukuran sedang bersama rombongannya yang berjumlah 10 orang.
Sesampainya di Larantuka, para santri beserta rombongan melanjutkan perjalanan ke Maumere menggunakan Kapal Umsini yang merupakan salah satu kapal penumpang yang dimiliki oleh PT. Pelni. Setibanya di Maumere, mereka melanjutkan perjalanan ke Makassar dan transit terlebih dahulu di Masjid 99 Kubah atau lebih dikenal dengan Masjid Asmaul Husna.
Tak selesai di Makassar, di hari berikutnya tepat pada tanggal 9 Juli, para santri beserta rombongan melanjutkan perjalanan ke Surabaya hingga Tanjung Priok sebagai akhir pemberhentian jalur laut.
Setibanya di Pelabuhan Tanjung Priok, pihaknya dijemput oleh tim akomodasi yang difasilitasi oleh Pesantren Daarut Tarmizi. Kemudian, pada jam 20.00 WIB, menggunakan 2 mobil, mereka diantarkan hingga sampai di Pesantren Daarut Tarmizi, Kadudampit, Sukabumi.
Perjalanan panjang yang telah mereka lalui bukanlah tanpa alasan. Para santri memiliki motivasi dan semangat yang amat besar dalam meraih cita-cita. Terkhusus untuk menjadi penghafal Al-Qur’an dan ahli IT. Begitu pun dengan dukungan orang tua/wali santri yang begitu besar kepada anaknya. Mereka sangat berharap dan memberikan kepercayaan kepada Pesantren Daarut Tarmizi dalam memberikan pendidikan yang terbaik bagi buah hatinya.