Pondok Pesantren Daarut Tarmizi Sambut Santri Baru Angkatan 2024/2025

Pondok Pesantren Daarut Tarmizi Sambut Santri Baru Angkatan 2024/2025

Tahun ajaran baru telah tiba, seluruh instansi pendidikan telah menerima peserta didik barunya. Begitu juga dengan Pondok Pesantren Daarut Tarmizi yang menerima puluhan santri baru angkatan 2024/2025, Sabtu (20/7).

Berbeda dengan tahun sebelumnya, kali ini Pondok Pesantren Daarut Tarmizi tidak hanya menerima santri laki-laki, namun juga santri perempuan. Usia para santri juga lebih bervariasi, mulai dari SMP hingga SMA.

    Pengasuh Pondok Pesantren Daarut Tarmizi Ustadz Muhammad Nasihin Karimullah mengungkapkan rasa syukurnya yang mendalam. “Alhamdulillah, terima kasih sudah mempercayakan anandanya untuk mondok di sini, dan perlunya kolaborasi antara kita agar bisa maksimal dalam proses pembelajaran santri,” katanya. 

    Sementara itu Ustadz Mujib selaku perwakilan dari orang tua santri mengatakan bahwa ia mempercayakan anaknya dengan sepenuh hati agar dididik dan dibina di Pondok Pesantren Daarut Tarmizi. “Saya selaku orang tua santri sangat amat amat percaya betul kepada pondok ini, kepada para asatidz dan asatidzah, mohon bimbing anak-anak kami, ya, ustadz,” ungkapnya. 

    Lain halnya dengan Dede Mulyadi, salah satu wali santri itu mengungkapkan rasa senang bercampur haru karena putri semata wayangnya ingin belajar di pesantren. Ia juga memiliki impian agar anaknya menjadi penghafal Al-Quran, bisa bahasa asing serta IT. Terlebih suasana pesantren yang nyaman membuat Dede semakin mantap mempercayakan anaknya belajar di Pondok Pesantren Daarut Tarmizi.

    Pada sesi pengenalan, wali santri juga mendapat penjelasan seputar pesantren, termasuk MyDaqu. Staf Pondok Pesantren Daarut Tarmizi Dika Aryana menjelaskan bahwa metode pembayaran di kantin pesantren adalah cashless atau tanpa uang tunai. 

    “Demi mengantisipasi santri yang terlalu aktif dan keteledoran santri tentang uang jajannya, maka salah satu solusi yang kami punya adalah dengan DataCash. Nantinya ini bisa digunakan untuk aktivitas pembayaran santri, baik jajan maupun pembayaran lainnya,” paparnya. 

    Acara penerimaan santri baru pun ditutup dengan doa yang dipimpin oleh Ustadz Iwan Swanudin, salah satu tokoh masyarakat sekaligus wali santri baru. Setelah itu pengurus pesantren mulai membagikan kamar untuk para santri. Harapannya, para santri baru cepat beradaptasi dan dapat mengikuti kegiatan pesantren dengan baik. Sehingga cita-cita mereka untuk menjadi penghafal Quran yang jago bahasa dan IT akan terwujud di kemudian hari. []