Pesantren selalu memiliki daya pikat tinggi untuk selalu dikaji, didiskusikan, diobrolkan, dibicarakan. Baik oleh sarjana-non sarjana, orang kota-desa, orang tua-muda, laki-perempuan, dan oleh siapapun dari berbagai lintas generasi juga lintas profesi. Hal ini dengan mudah dapat dibuktikan dengan hadirnya ribuan literatur terkait pesantren, baik yang ilmiah maupun yang popular. Perihal pesantren juga selalu dipercakapkan oleh kumpulan orang baik yang ada di hotel mewah, hingga oleh orang-orang yang tengah ada di pematang sawah. Orang kota sudah sangat akrab dengan pesantren, lebih-lebih orang desa.
Kalangan pesantren pun tampak sigap berbenah, dengan manata dan merapikan diri sehingga daya pikatnya semakin menjadi-jadi. Sebagai akibat dari dinamisasi yang terjadi pada diri pesantren, kategorisasi lawas terkait pesantren antara yang modern dan tradisional, telah dengan sendirinya luntur, walau tiada pihak manapun yang melunturkannya. Pesantren secara “liberal” bermetamorfosa menjadi entitas-entitas independen dengan kekhasannya masing-masing. Karenanya, jika saja ada 1000 (seribu) pesantren di suatu kota, maka masing-masing dari seribu pesantren (hampir) dipastikan memiliki pembeda yang khas antara satu dan lainnya.
Yang paling anyar, setelah memiliki sekian banyak pesantren cabang, dari rahim Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an, kini lahir “pesantren-pesantren peranakan” yang memiliki kekhasan distingtif dengan induknya. Kekhasan yang dimiliki oleh “pesantren peranakan Daarul Qur’an” ini dapat dilihat dari aspek kekhasan manajerial juga konsentrasi keilmuan yang dikembangkannya. Walaupun tentu saja, sudah selazimnya, keberadaan “anak” akan selalu berada dan harus berada dalam asuhan induknya.
Sebut saja Pondok Pesantren Daarut Tarmizi (Pesantren Data), yang adalah salah satu “pesantren peranakan Daarul Qur’an” selain memiliki fokus pada program tahfizh Alqur’an sebagaimana Daarul Qur’an (induknya), ia juga memiliki konsentrasi dalam penguatan kompetensi di bidang teknologi informasi dan bahasa asing (Arab-Inggris) bagi para santrinya. Artinya, para santri di Pesantren Data selain mendapat bimbingan intensif dalam hal tahfizh Alqur’an, mereka juga akan mendapat pendampingan intensif dalam penguatan kompetensi di bidang teknologi informasi dan bahasa asing.
Pesantren Data menempati areal lahan seluas lebih-kurang 6 hekatre yang berlokasi di Desa Kadudampit Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi Jawa Barat. Secara geogerafis, Pesantren Data menawarkan kondisi alam yang sangat asri nan sejuk, bertabur pemandangan yang dapat memanjakan penglihatan. Kondisi ini diyakini sangat menunjang terbangunnya suasana edukatif yang sangat dibutuhkan para santri di dalam peroses menghafal Alqur’an juga belajar berbagai keilmuan lainnya.
Patut ditambahkan bahwa Pesantren Data yang sedemikian rupa, dihadirkan ke tengah masyarakat untuk menjadi jalan pengabdian, untuk menyiapkan calon-calon pemimpin masa depan yang memiliki keteguhan akidah, keagungan akhlak, keluasan ilmu, dan berkarakter Qurani bersendikan semangat rahmatan lil alamin. Sosok dengan kualifikasi demikian adalah sosok yang paling dapat diandalkan untuk terwujudnya cita-cita mulia umat dan bangsa Indonesia.
Sebagai yang terakhir, patut ditandaskan bahwa Pesantren Daarut Tarmizi (Data) dapat diakses oleh semua lapisan masyarakat. Dengan biaya pendidikan yang sangat kompetitif, pada tahun akademik 2023/2024, Pesantren Data telah bersiap menyelenggarakan pendidikan bagi lulusan SD/MI dan atau SMP/MTs, baik putra maupun putri. Selain itu, agar pemberian pengalaman belajar kepada para santri dapat berlangsung lebih fleksibel dan akomodatif, Pesantren Data menggunakan kurikulum pendidikan pesantren berbasis kompetensi yang dikombinasikan dengan kurikulum pendidikan yang diselenggarakan Kementerian Agama Cq. Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren.
Selamat datang di Pondok Pesantren Daarut Tarmizi, Sukabumi.
Oleh:
Muhammad Bisyri
12102022