Pondok Pesantren Daarut Tarmizi memiliki keunikan yang tak dimiliki pesantren pada umumnya. Pesantren yang terletak di Desa Kadudampit, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi ini mempunyai fasilitas asrama yang letaknya berada di tengah persawahan.
Jika biasanya bangunan asrama berada satu area dengan bangunan pesantren lainnya, maka Pondok Pesantren Daarut Tarmizi memiliki bangunan asrama yang terpisah. Bangunan tersebut berada beberapa meter di belakang area utama dan dikelilingi persawahan. Saat ini sudah ada dua asrama, yakni asrama merah dan hijau.
Pondok Pesantren Daarut Tarmizi memang memiliki asrama di area utama, tepatnya di lantai 2. Namun, sebagai upaya memberikan fasilitas terbaik bagi santri, pesantren ini juga memiliki bangunan asrama tambahan. Selain lokasinya yang tak biasa, bentuk asrama juga sangat menarik. Bangunan tersebut berbentuk segitiga dengan atap rooftop atau terbuka.
Bangunan itu tampak sangat cantik. Terlebih ditambah pemandangan alam berupa persawahan dan pegunungan. Mengingat, Pondok Pesantren Daarut Tarmizi terletak di kaki Gunung Gede Pangrango. Oleh karena itu, suasana di pesantren terasa sejuk dan nyaman.
Para santri kerap memanfaatkan bangunan asrama cantik tersebut untuk halaqah atau mengaji bersama. Mereka biasanya menggunakan asrama di tengah sawah untuk halaqah saat pagi hari, baik setelah sholat Subuh maupun waktu Dhuha. Namun tidak jarang menggunakannya saat halaqah malam.
Untuk mencapai lokasi asrama merah, santri harus terlebih dahulu melewati pematang sawah. Setidaknya ada dua petak sawah yang dilalui santri untuk sampai di asrama tersebut. Sementara lokasi asrama hijau sedikit lebih jauh.
Suasana yang nyaman membuat halaqah menjadi lebih menyenangkan. Udara dingin khas lereng gunung juga menambah kekhusyukan para santri dalam mengaji. Selama mengaji, para santri biasanya mengulang hafalan atau murojaah, menyetorkan hafalan baru dan belajar tahsin bersama asatidz.
Bagi santri, mengaji di tengah sawah sangat menyenangkan. Mereka bisa mendapat suasana yang lebih segar dibanding saat mengaji di pesantren. Apalagi ketika pagi akan termpampang kegagahan gunung Gede Pangarango.
"Seru sekali (ngaji di asrama), lebih dingin dan seger, seneng aja bisa sambil melihat pemandangan sawah dan gunung," kata Jocky Maulana, santri Pondok Pesantren Daarut Tarmizi asal Riau.
Harapannya keberadaan asrama di tengah sawah itu mampu menambah semangat santri dalam menghafal Al-Qur'an. Suasana alam diharapkan bisa memberikan efek positif bagi para santri selama belajar di pesantren. []