Tangerang,
Banten – Pada Selasa (17/9), Pondok Pesantren Daarut Tarmizi mengirimkan
tujuh delegasi, terdiri dari satu ustadz, dua ustadzah, dan empat santri, untuk
mengikuti Ujian Kompetensi Quran di Lembaga Sertifikasi Quran (LSP) Daarul
Quran, Tangerang. Ujian ini bersertifikat resmi dari Badan Nasional Sertifikasi
Profesi (BNSP) dan diikuti oleh peserta dari berbagai daerah. Bagi Ponpes
Daarut Tarmizi, ujian ini merupakan tolok ukur keberhasilan pendidikan di
pondok, sekaligus membekali santri dan guru dengan sertifikasi profesi yang
semakin dibutuhkan, terutama di dunia kerja. Ke depan, semua santri Daarut
Tarmizi juga akan mendapatkan sanad Al-Qur'an dari Markaz Tahfizh Daarul Qur'an
melalui tes dan ujian yang dipimpin oleh para syeikh dari Madinah, Yaman, dan
Suriah, selain sertifikasi dari LSP Daarul Qur'an.
panjang dari Sukabumi menuju Tangerang dimulai
pada pukul 2 dini hari. Meski menempuh perjalanan yang melelahkan, semangat
peserta tidak surut sedikit pun. Setibanya di lokasi, mereka langsung
mempersiapkan diri untuk mengikuti ujian yang telah lama mereka persiapkan.
Sebelumnya, seluruh peserta mengikuti daurah intensif selama dua hari
berturut-turut melalui Zoom pada 10 dan 11 September 2024, untuk memantapkan
pemahaman mereka sebelum ujian.
Malik Nabil,
Santri asal NTT dan salah satu peserta, mengungkapkan kebahagiaannya bisa
mengikuti ujian ini. "Alhamdulillah, meskipun perjalanan yang kami tempuh
cukup melelahkan, dan langsung harus menghadapi ujian, tetapi alhamdulillah
semuanya berjalan lancar walaupun sedikit deg-degan," ujarnya sambil
tersenyum lebar.
Kegembiraan
tidak hanya dirasakan oleh para peserta, tetapi juga oleh tim penguji dari LSP
Daarul Quran. Ustadz Muhammad Bisyri, yang memimpin tim LSP, menyambut hangat
kedatangan delegasi Daarut Tarmizi. "Wah, alhamdulillah, semangat belajar
Quran benar-benar terasa dari semua peserta, terutama santri Daarut Tarmizi
yang rela datang jauh-jauh dari Sukabumi. Ini menjadi motivasi besar bagi kami
semua," ungkapnya penuh apresiasi.
Suasana penuh
antusias ini menggambarkan betapa pentingnya pengembangan kompetensi Al-Qur'an
bagi setiap peserta. Ujian ini bukan hanya tentang sertifikasi, tetapi juga
menjadi langkah maju dalam memperkuat pemahaman dan keterampilan dalam membaca
serta menghafal Al-Qur'an sesuai standar nasional.
Dengan
berakhirnya ujian ini, seluruh peserta merasa puas atas upaya mereka. Semangat
mereka tak hanya untuk lulus ujian, tapi juga untuk terus menumbuhkan cinta
kepada Al-Qur'an di masa depan. "Kami akan terus belajar dan
menyebarkan semangat ini ke seluruh santri di pondok," ujar salah satu
santri dengan senyum semangat.
Kegiatan ini
diharapkan dapat semakin menginspirasi santri Daarut Tarmizi dalam menekuni
Al-Qur'an, sekaligus mempererat hubungan antara pesantren-pesantren yang
memiliki visi sama dalam mengembangkan generasi pecinta Al-Qur'an.[]