Share this :
|
|
Guna Meninjau Persiapan Tahun Ajaran Baru, Pimpinan Daarul Qur’an Lakukan Kunjungan ke Pondok Pesant
Guna Meninjau Persiapan Tahun Ajaran Baru, Pimpinan Daarul Qur’an Lakukan Kunjungan ke Pondok Pesantren Daarut Tarmizi
(Oleh farhan Ramadhan)
Pimpinan Umum Daarul Qur’an, KH. Yusuf Mansur, M.E., bersama sejumlah pimpinan lainnya seperti Direktorat Pendidikan, KH. Ahmad Jamil, M.A., Ph.D., Direktorat Zakat dan Wakaf, Dr. Muhammad Anwar Sani, M.E., dan Direktorat Ekonomi sekaligus Pembina Yayasan Daarut Tarmizi, Dr. Tarmizi Ashidiq, M.Ag., melakukan kunjungan ke Pondok Pesantren Daarut Tarmizi, Kadudampit, Sukabumi pada Selasa (9/5).
Kunjungan tersebut dimaksudkan untuk meninjau persiapan Tahun Ajaran baru 2023/2024 yang rencananya akan dimulai pada Juli mendatang. Kegiatan tersebut dimulai dengan pembacaan Surah Yaasin dan do’a bersama yang dipimpin langsung oleh Kyai Yusuf Mansur di asrama santri.
“Betapa senangnya padi-padi ini dibacakan Qur’an setiap hari,” ungkap Kyai Yusuf seusai berdo’a.
Selepas itu, para Pimpinan Daqu meninjau beberapa tempat yang berada di lingkungan Pesantren Daarut Tarmizi yang rencananya akan dilakukan pembangunan kembali asrama santri baru di lahan seluas 2 hektare itu. Dalam hal ini, ustadz Tarmizi menjelaskan beberapa titik yang nantinya akan dibangun asrama sebagai tempat tinggal santri.
Selain itu, Kyai Yusuf Mansur bersama pimpinan lainnya melihat persiapan sarana prasarana yang telah disiapkan guna menyambut kedatangan santri baru. Tercatat, ini merupakan tahun pertama bagi Pesantren Daarut Tarmizi menerima kedatangan santri yang nantinya mereka akan melakukan pembelajaran di pesantren ini.
Sebagai pesantren yang menawarkan suasana belajar bernuansakan alam, pesantren yang berada di bawah manajemen Daarul Qur’an ini memperpadukan antara kurikulum nasional dengan kurikulum kepesantrenan (keislaman) yang berwawasan global, berbasis spiritual dengan tujuan membangun sikap positif berdasarkan ajaran Islam, menumbuhkan jiwa kepemimpinan, dan mengasah logika berpikir.
Kemunculan Pesantren Daarut Tarmizi tak terlepas dari perjalanan panjang Daarul Qur’an. Bermula sejak tahun 2003, Daarul Qur’an telah menghadirkan kebermanfaatan melalui pesantren, lembaga zakat, hingga rumah tahfidz yang tersebar di seluruh Indonesia.
“Perjalanan Daarul Qur’an ini merupakan perjalanan dari 80 meter dan 8 santri dari tahun 2003, dari situlah berkembang atas do’a dan dukungan kawan-kawan semua,” ucap Kyai Yusuf melalui siaran langsung di akun Instagramnya pada Selasa pagi.
Nantinya, selain menghafal Al-Qur’an, para santri diajarkan kemampuan dalam berbahasa asing, mulai bahasa Arab hingga bahasa Inggris. Tidak hanya itu, dalam menunjang kebutuhan santri di bidang IT, Pondok Pesantren Daarut Tarmizi menyediakan pembelajaran berbasis teknologi, dengan harapan terciptanya santri yang memiliki jiwa technopreneur. (FR)